Total Tayangan Halaman

Minggu, 17 Januari 2010

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa anak adalah masa yang cukup signifikan dalam perkembangan kehidupan manusia. Bahkan menurut Freud, kehidupan lima tahun pertama manusia akan menentukan bagaimana ia menjalani kehidupan masa-masa selanjutnya. Hal ini menekankan pentingnya perkembangan optimal di masa anak, karena akan menentukan bagaimana anak bertumbuh kembang di tahapan perkembangan berikutnya. Pada masa anak juga terjadi cukup banyak masalah. Selain masalah yang terkait dengan masalah fisik, anak juga mengalami masalah yang sifatnya emosional, yang ditunjukkan lewat tingkahlaku yang dipandang bermasalah. Pola asuh sejak dini sangat menentukan pembentukan kepribadian atau emosi anak-anak. Anak yang mempunyai kecerdasan emosional akan mendapat banyak keuntungan pada masa mendatang dalam perjalanan hidupnya.

Kecerasan emosional atau EQ (Emotional Quotient) bukan didasarkan pada kepintaran seorang anak, melainkan pada karesteriktik pribadi atau karakter anak tersebut. EQ tidak begitu dipengaruhi oleh faktor keturunan, sehingga dapat memberikan kesempatan bagi orang tua, guru, hingga pribadi itu sendiri untuk menentukannya dan mempunyai peluang yang lebih besar untuk meraih keberhasilan.

Banyak cara yang dilakukan untuk membentuk kecerdasan emosi seorang anak, salah satunya dengan terapi musik. Terapi musik mampu mempengaruhi suasana hati subjek pendengar menjadi lebih posifit dan dapat menurunkan tingkat depresi yang dialaminya dan mempengaruhi perkembangan intelektual anak sekaligus membuat anak pintar bersosialisasi.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian-uraian yang telah di kemukakan di atas, maka adapun rumusan masalah yang akan dibahas di karya tulis ini adalah mengapa musik dijadikan sebagai alternatif terapi untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada anak?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu untuk mengetahui alasan mengapa musik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif terapi untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada anak.

D. MANFAAT PENULISAN

Karya tulis ilmiah ini diharapakan dapat memberikan teoritis dan manfaat praktis.

1. Mafaat teoritis

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan mengenai terapi musik, khusus mannfaat terai musik untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak.

2. Manfaat praktis

a) Bagi orang tua, memberikan solusi dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak.

b) Bagi universitas, sebagai bahan kajian penulisan karya ilmiah bagi penulisan lainnya.

c) Bagi penulis, dapat menggugah, meningkatkan dan memperluas paradigma berfikir kritis, sebagai bentuk impementasi ilmu yang diperoleh, sekaligus sebagai bentuk latihan dalam penulisan karya ilmiah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. MUSIK

1. Pengertian Musik

Definisi musik sangat beragam. Menurut Kamtini dan Husni Wardi Tanjung dalam bukunya “Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak-kanak. Musik adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Sejak anak dilahirkan, dia telah memiliki aspek tertentu dari musik yang menjadi bagian pengalaman alami dari kehidupannya”. (2005 : 9)

Saat mulai belajar tentang musik sama dengan saat mulai belajar apa saja. Musik adalah wadah segala jenis pendidikan kanak-kanak. Hal itu muncul secara alami menjadi kebutuhan kanak-kanak. Menurut Allegory of musik karya Lorenzo Lippi, musik adalah

bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam. Menurut Aristoteles musik yaitu mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, jiwa patriotisme. Mendengarkan musik dapat membantu mengurangi sedikit beban pikiran melalui bernyanyi dapat mencurahkan perasaan yang ada dalam hati. Misalnya di saat sedih mendengarkan lirik musik yang sedih maka perasaan akan lega bahkan sampai menangis.

2. Unsur-unsur musik

Musik adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Sejak lahir anak telah memiliki beberapa unsur musik seperti suara dan melodi. Beberapa unsur musik diantaranya :

a. Suara

Dalam musik gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik dijelaskan dalam tala (tinggi nada), durasi (beberapa lama suara ada), intensitas dan timbre (warna bunyi).

b. Nada

Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang miliki tinggi nada tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda, tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor dan tangga nada pentatonik.

c. Ritme / Irama

Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan.

d. Melodi

Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendiri yaitu tanpa iringan atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu.

e. Harmoni

Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan. Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord.

f. Notasi

Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertical sedangkan waktu digambarkan secara horizontal. Musik adalah perpaduan keseimbangan antara unsur-unsur musik. Unsur-unsur musik diantaranya suara, nada, ritme, melodi, harmoni dan notasi.

Musik menjadi bagian alami dari kehidupan. Contoh : dalam dekapan seorang ibu, anak mendengar suara ibu melantunkan snandung yang akhirnya membuat lelap tidurnya.

3. Instrumen-instrumen musik

Alat musik pertama dikenal manusia berasal dari bunyi yang dihasilkan dari bahan manusia itu sendiri. Tepukan tangan, hentakan kaki atau pukulan tangan pada anggota badan yang lain merupakan pengiring ritmik yang memberikan nuansa tertentu. Beberapa instrumen musik diantaranya :

a. Alat-alat musik tradisional

1. Alat musik petik

Contoh : gitar, kecapi, harpa, gambus, mandolin.

2. Alat musik gesek

Contoh : biola, rebab.

3. Piano

4. Alat musik tiup

Contoh : seruling, terompet, harmonika, pianika

5. Alat musik pukul / perkusi

Contoh : tamborin, kolintang.

b. Alat musik modern

Contoh : Gitar listrik, organ, drum.

Beberapa instrumen di atas dapat mencerdaskan emosi anak. Apabila anak

memainkan jenis alat musik tertentu misalnya piano. Anak akan

mengungkapkan ekspresinya melalui alat musik piano tesebut

4. TERAPI MUSIK

a) Terapi musik adalah suatu bentuk kegiatan yang mempergunakan musik dan lagu/nyanyi secara terpadu dan terarah.

b) Terapi musik adalah suatu bentuk terapi dengan mempergunakan musik secara sistimatis, terkontrol dan terarah didalam :

1. Menyembuhkan

2. Merehabilitasi

3. Mendidik dan

4. Melatih anak-anak dan orang dewasa yang menderita gangguan fisik, mental, atau emosional.

c) Terapi musik adalah suatu kegiatan dalam belajar yang mempergunakan musik untuk mencapai tujuan-tujuan seperti :

1. Merubah tingkah laku

2. Menjaga/memelihara agar tingkah laku atau kemampuan yang telah dicapai tidak mengalami kemunduran

3. mengembangkan kesehatan fisik dan mental.

d) Terapi musik adalah suatu disiplin ilmu yang rasional yang memberi nilai tambah pada musik sebagai dimensi baru secara bersama dapat mempersatukan seni ilmu pengetahuan dan emosi (perasaan cinta, kasih sayang, dan lain sebagainya).

B. KECERDASAN EMOSIONAL

1. Pengertian Kecerdasan Emosi

Definisi kecerdasan emosi pertama kali disebutkan dalam majalah Time edisi Oktober 1995 oleh psikolog Peter Salovey dari Universitas Yale dan John Mayer dari Universitas Hampshire. Kecerdasan emosi adalah sebuah konsep untuk memahami perasaan seseorang, memahami empati seseorang terhadap perasaan orang lain dan memahami “bagaimana emosi sampai pada tahap tertentu menggairahkan hidup” (Kumpulan artikel Kompas, 2001: 181).

Namun konsep kecerdasan emosi baru memasuki forum public setelah psikolog Danrel Goleman dari Universitas Harvard dalam buku “Emotional Inteligence” (1994) menyatakan bahwa “Kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20% dan sisanya yang 80% ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut kecerdasan emosional”. (Kumpulan artikel Kompas, 2001: 182). Kecerdasan emosional (EQ) adalah proses pembelajaran yang berlangsung seumur hidup. Memang ada temperamen khusus yang dibawa seorang anak sejak ia dilahirkan, tetapi pola asuh orang tua dan pengaruh lingkungan akan membentuk “cetakan emosi seorang anak yang akan berpengaruh besar pada perilakunya sehari-hari” (Bambang Sujiono dan Yuliani Nurani Sujiono, 2005: 115).

2. Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi

Menurut Elisabeth B. Hurlock dalam bukunya “Perkembangan Anak Jilid I” (1997: 214) menjelaskan metode belajar yang menunjang perkembangan emosi sebagai berikut :

a. Belajar secara coba-coba

Anak belajar secara coba untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk perilaku yang memberikan pemuasan terbesar kepadanya dan menolak perilaku yang memberikan pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberikan pemuasan.

b. Belajar dengan cara meniru

Anak-anak bereaksi dengan emosi dan metode ekspresi yang sama dengan orang-orang yang diamatinya.

c. Belajar dengan cara mempersamakan diri

Anak menirukan reaksi emosional orang lain dan tergugah oleh rangsangan yang sama dengan rangsangan yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru.

d. Belajar melalui pengkondisian

Dalam metode ini obyek dan situasi yang pada mulanya gagal memancing reaksi emosional kemudian dapat berhasil dengan cara asosiasi.

e. Pelatihan

Belajar di bawah bimbingan dan pengawasan terbatas pada aspek reaksi yaitu reaksi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.

Peran orang tua, guru dan lingkungan sekitar sangat menentukan dalam proses belajar anak. Mereka harus sabar dan menjadi tauladan bagi anak-anak mereka. Apabila anak melakukan hal-hal yang positif maka orang tua tidak segan-segan memberikan pujian.

3. Prinsip-prinsip mengasuh anak dengan kecerdasan emosi

Ada lima prinsip mengasuh anak dengan yang menjadi tujuan bagi orang tua dan anak. Berusaha mencapai tujuan tersebut akan menciptakan keluarga yang harmonis dan membuat anak-anak tumbuh dewasa dengan disiplin diri dan tanggung jawab (Maurice J. Elias, 2000: 39).

1. Sadari perasaan sendiri dan perasaan orang lain. Perasaan adalah sesuatu yang sulit disadari.

2. Tunjukkan empati dan pahami cara pandang orang lain. Empati adalah kemampuan untuk menyelami perasaan orang lain. Untuk dapat melakukan hal ini, seorang harus menyadari baik perasaan dirinya maupun perasaan orang lain.

3. Atur dan atasi dengan positif gejolak emosional dan perilakunya.

4. Berorientasi pada tujuan dan rencana positif.

Salah satu hal terpenting tentang manusia adalah dapat menetapkan tujuan dan membuat rencana untuk mencapai tujuan. Teori kecerdasan emosional menyatakan bahwa hal ini memiliki implikasi penting yaitu sebagai berikut :

a. Mengakui kekuatan ampuh optimisme dan harapan.

b. Dalam berusaha mencapai tujuan, ada waktu-waktu ketika kurang efektif.

c. Orang tua dapat memperbaiki cara dalam penetapan dan perencanaan tujuan sebagaimana menghendaki anak-anak melakukannya.

5. Gunakan kecakapan sosial positif dalam membina hubungan.

Contoh kecakapan sosial yaitu komunikasi dan pemecahan masalah. Sebagai orang tua harus memberikan kebebasan kepada anak untukbergerak. Namun orang tua tetap mengontrol anak walaupun tidak terlaluketat. Selain itu orang tua dapat memahami perasaan anak, apakah anaksedang sedih atau senang.

C. Menumbuhkembangkan Kecerdasan Emosi Anak Melalui Musik

“Musik sangat mempengaruhi manusia”, ujar EV. Andreas Christanday seorang musikus dalam suatu ceramah musik. “Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmoni mempengaruhi roh”.Sementara apabila hati sedang susah, mencoba mendengarkan musik

yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang teratur. Perasaan akan menjadi lebih enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu penyembuhan para pasiennya. Inilah bukti bahwa ritme mempengaruhi jiwa manusia.Menurut John M. Ortiz dalam bukunya Nurturing Your Child With Music (2002: 117), ada beberapa pendekatan serta latihan yang dapat dipertimbangkan para orang tua dalam menggunakan musik serta suara.

a. Meluangkan waktu untuk duduk bersama anak dan bergantian memilih lagu dengan pesan positif dan menggembirakan.

b. Meningkatkan latihan musik dengan memainkan lagu-lagu pilihan atau mengajak anak bernyanyi bersama.

c. Mengajak anak untuk menghadiri pertunjukan musik.

d. Membuat kebiasaan baru yaitu meminjam album musik klasik atau moden yang dipilih bersama anak.

e. Mendaftarkan anak ke kursus musik untuk alat musik yang disukai anak.

BAB III

METODE PENULISAN

A. Jenis tulisan

Jenis tulisan yang digunakan penulis dalam kajian pustaka (library research) dan sumber-sumber lainnya dari internet. Penulis menyajikan data dan teori secara deskriptif, yaitu memberikan gambaran mengenai suatu kajian ilmiah yang selanjutnya dikembangkan dan diimplementasikan.

B. Objek tulisan

Objek kajian dalam penulisan karya ilmiah ini adalah terapi musik untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada anak. Penulis berusaha untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai terapi musik untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada anak serta memberikan solusi mengenai terapi musik untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada anak.

C. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulisan adalah mengumpulkan data terlebih dahulu, kemudian menyeleksi data dan teori, dan mengambil data yang benar-benar relevan.

D. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang digunakan penulis adlah menganalisis data berdasarkan prinsip-prinsip deskriptif, dengan memberikan gambaran yang lebih jelas, ringkas, sedarhana, sehingga mudah dipahami.

BAB IV

PEMBAHASAN

Musik mampu meningkatkan keharmonisan hubungan antarmanusia. Selain iramanya yang membuai, syairnya pun sering kali bermuatan pesan-pesan moral yang positif. Bahkan, hasil penelitian para dokter di Barat menyatakan bahwa musik klasik mampu meningkatkan kecerdasan anak dan menyembuhkan berbagai gangguan fisik, mental, dan emosi manusia karena musik klasik memiliki frekuensi alfa, dimana gelombang alfa dikaitkan dengan relaksasi, ketika otak bisa menerima informasi baru. Mendegarkan musik mampu mempengaruhi suasana hati subjek pendengar menjadi lebih positif. Hal ini disebabkan karena Musik memiliki 3 bagian penting, yaitu beat, ritme, dan harmoni. Dimana kombinasi ketiganya akan menghasilkan musik yang enak didengar. Musik klasik mampu merangsang pertumbuhan sel-sel otak terutama sel dendrit dan akson yang berperan sebagai penghubung antarsel dalam otak. Semakin banyak jumlah dendrit dan akson yang dimiliki anak, kemampuan anak untuk menangkap pesan, memahami makna, dan mengambil keputusan menjadi lebih cepat.

Untuk meningkatkan kecerdasan emosional dengan menggunakan metode terapi musik dapat dilakukan sesering mungkin. Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik cenderung akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Tak hanya itu, tingkat kedisiplinan anak yang sering mendengarkan musik juga lebih baik dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik cenderung akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik.

Langkah awal untuk mengenalkan musik pada anak dapat berupa mengajak anak untuk mendengarkan musik saat sebelum tidur. Saat tersebut bisa anda pakai dengan memutar kaset atau compact disc (CD) lagu atau music instrumental yang membuat relaksasi, sambil membacakan buku cerita. Selanjutnya orang tua membawa sang buah hati belajar di tempat kursus musik.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penulisan karya tulis ini, adapun simpulan dari pembahasan di atas, adalah :

Dikarenakan kemampuan interaksi serta kelebihan-kelebihan yang terkandung dalam musik yang menjadikannya sebagai hiburan, musik ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif terapi bagi anak untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada anak;

B. Saran

Adapun saran penulis untuk mencapai manfaat dari penulisan karya tulis ini yaitu para orang tua diharapkan memperdengarkan musik pada anak yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan emosional anak tersebut.

Revizah Giska Ekawanti

Fakultas Psikologi

Universitas Negeri Makassar